Penyakit dengan Gejala Nyeri Dada


Pernah atau jangan-jangan sering mengalami rasa nyeri di dada? Ternyata penyakit dengan gejala nyeri dada tidak hanya penyaikit jantung, namun ada penyakit lainnya yang memiliki gejala yang mirip. Demikian yang dilansir oleh salah satu situs berita. 
Kelainan jantung memang selalu identik dengan rasa nyeri di dada. Tapi menurut Dr. dr. Ari Fahrial Syam SpPD dari Rumah Sakit MH. Thamrin Salemba, Jakarta, nyeri dada ternyata bukan saja disebabkan oleh kelainan jantung, tapi bisa juga disebabkan karena naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Penyakit ini disebut Gastroesofageal Reflux Disease atau GERD. Penyebabnya karena adanya gangguan pada lower esophageal sphincter atau katup penghubung antara lambung dan kerongkongan. Akibatnya, asam lambung yang seharusnya tetap berada di perut, naik ke kerongkongan dan menimbulkan rasa panas di dada seperti terbakar.
"Pasien dengan GERD biasanya datang karena nyeri dada dan merasakan rasa panas di dada seperti terbakar atau heartburn. Biasanya nyeri dada ini diikuti juga dengan mulut pahit karena ada asam yang naik. Bila diikuti dengan gejala-gejala ini, 90 persen pasien tersebut mengalami GERD," kata dr Ari Fahrial saat ditemui di RS MH Thamrin Salemba, Jakarta, Sabtu (26/10).
GERD sendiri adalah penyakit yang timbul karena gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengkonsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat, makan makanan yang terlalu asam dan pedas, mengandung cokelat dan keju, serta minum kopi, alkohol atau minuman bersoda yang justru akan memperburuk timbulnya GERD.
Menurut Ari, gejala awal serangan jantung berupa nyeri ulu hati bisa saja terjadi, jika penyempitan pembuluh darah koroner yang mensuplai bagian bawah otot jantung lokasinya lebih dekat dengan daerah ulu hati.
"Pada penyakit jantung koroner, gejala yang sering muncul adalah nyeri dada, biasanya nyeri menjalar ke tangan kiri dan tembus ke belakang dada. Nyeri dada seperti ditekan dan berlangsung lebih dari 10 menit. Selain itu, pasien dengan kelainan jantung juga bisa mengalami sesak nafas dan akan bertambah jika naik tangga atau latihan yang keras," jelas dia.
GERD sendiri dipaparkan Ari dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Hal ini terjadi karena asam lambung atau isi lambung yang naik dapat menyebabkan luka pada dinding dalam kerongkongan. "Awalnya memang hanya perlukaan, tapi luka yang terjadi bisa semakin luas dan bisa menyebabkan penyempitan dari kerongkongan bawah. Bahkan GERD dapat mengubah struktur dari dinding dalam kerongkongan dan menyebabkan terjadinya penyakit Barret's yang merupakan lesi pra kanker, " terangnya.

No comments:

Post a Comment